-->

iklan

Konjungsi Antarkalimat

    Konjungsi tentu tidak asing lagi, materi ini biasanya terdapat dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Untuk itu Anda harus memahami materi mengenai konjungsi. Konjungsi atau kata penghubung mempunyai beberapa macam seperti konjungsi antarkalimat, konjungsi intrakalimat, konjungsi antarparagraf, konjungsi berdasarkan fungsinya. Ada banyak jenis konjungsi yang harus dipelajari, namun pada artikel ini akan lebih spesifik membahas mengenai pengertian, fungsi, contoh kalimat konjungsi antarkalimat.

    Konjungsi Antarkalimat

    Pengertian jenis macam-macam fungsi contoh konjungsi Konjungsi Antarkalimat

    Pengertian konjungsi antarkalimat

    Konjungsi atau kata hubung atau kata sambung antarkalimat adalah jenis konjungsi yang menghubungkan kalimat dengan kalimat lain. Jenis kata penghubung ini memiliki ciri pada kalimat kesatu dan kedua pada akhir kalimat menggunakan tanda titik (.) sedangkan awal kalimat kesatu dan kedua diawali dengan huruf kapital. Konjungsi antarkalimat ini terbagi menjadi beberapa jenis. Sebelum memasuki jenis konjungsi simak fungsi dari konjungsi antarkalimat.

    Fungsi Konjungsi antarkalimat

    Jenis kata penghubung antar kalimat ini memiliki fungsi mengubungkan kalimat satu dengan kalimat lain yang masih berhubungan.

    Jenis Konjungsi Antarkalimat

    Seperti dijelaskan di atas kata penghubung ini memiliki beberapa jenis yaitu:

    • Konjungsi yang berfungsi menyatakan pertetangan

    Biasanya jenis kata hubung ini diguunakan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggapan dalam diskusi.Yang termasuk dalam konjungsi ini: biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu

    Contoh:
    1. Aku akan berlari kencang. Sekalipun kau melarangku.
    2. Kau memakai baju bekas. Walaupun begitu kau tetap cantik.
    3. Kau memang tidak pandai. Walaupun begitu aku tetap mencintaimu.
    4. Kami memang tidak setuju. Meskipun begitu kami menghargai pendapatnya.

    • Konjungsi yang berfungsi menyatakan kelanjutan dari peristiwa

    Seperti: selanjutnya, setelah itu, sesudah itu, kemudian, lalu.

    Contoh: 

    1. Aku akan mengaduk susunya. Lalu kau akan menambahkn madu.
    2. Aku akan pergi. Kemudian kau akan sendiri.
    3. Dia akan membawakan satu lagu. Setelah itu kita bisa pergi.
    4. Kau akan berpacaran dengannya. Setelah itu campakkan dia.

    • Konjungsi yang berfungsi menyatakan kebalikan dari apa yang dikatakan sebelumnya

    Seperti: sebaliknya

    Contoh:
    1. Aku menyukai makanan asam. Sebaliknya dia malah tidak menyukai itu.
    2. Orang yang pikirannya sempit tidak bisa memahami hal sekecil ini. Sebaliknya orang yang berpikiran terbuka akan menerima dan memahami hal ini.

    • Konjungsi yang berfungsi menyatakan keadaan sebenarnya

    Seperti: sesungguhnya, bahwasannya

    Contoh:

    1. Jangan menangis. Sesungguhnya aku benci melihatmu menangis.
    2. Jangan sendih. Sesungguhnya Tuhan memberi cobaan kepada umat-Nya untuk mengujinya.

    • Konjungsi yang berfungsi untuk menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya

    Seperti: malahan, bahkan, tak hanya itu

    Contoh:
    1. Dia memang sangat bodoh. Bahkan dia pernah mendapatkan nilai nol saat tes.
    2. Saya kemarin melihat dia bersama Rina. Bahkan pacarnnya pun melihatnya.
    3. Aku suka kadonya. Malahan sangat menyukainya hingga aku tidak ingin mencucinya.

    • Konjungsi yang berfungsi untuk menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya

    Seperti: namun, akan tetapi

    Contoh:
    1. Dia memang bodoh bahkan sangat bodoh. Namun aku tetap menyukainya.
    2. Keluarganya memang pencuri. Akan tetapi dia tidak pernah mencuri.
    3. Nina sebenarnya anak yang pintar. Namun, untuk menarik perhatian orangtuanya ia menjadi sedikit bandel.

    • Konjungsi yang berfungsi untuk menyatakan konsekuensi

    Seperti: dengan demikian, akibatnya

    Contoh:
    1. Kau telah menandatangani surat ini. Dengan demikian kau akan segera keluar dari perusahaan ini.
    2. Aku telah memperingatkannya agar jangan begadang tapi dia tetap saja begadang. Akibatnya dia sekarang malah tertidur di kelas.

    • Konjungsi yang berfungsi menyatakan akibat

    Seperti: oleh karena itu, oleh sebab itu

    Contoh:

    1. Saya tidak membawa buku hari ini. Oleh sebab itu aku meminjamnya.
    2. Dia sama sekali tidak tahu tentang kejadian tadi pagi. Oleh karena itu aku memberitahunya.

    • Konjungsi yang berfungs untuk menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya

    Seperti: sebelum itu

    Contoh:

    1. Paman baru saja menangkap tiga ekor babi hutan. Sebelum itu dia sudah menangkap seekor rusa.
    2. Aku sudah menyebarkan undangan ke tetangga. Sebelum itu aku mengirim satu undangan ke rumah mantanmu. 


    LihatTutupKomentar
    Cancel