-->

iklan

Kata Sandang: Fungsi, Ciri-ciri, Penggunaan yang Tepat

     Pernahkah Anda membaca novel, fabel atau cerita lain? Lalu, pernahkan anda menemukan kata si, sang, dan hang. Seperti "Sang Ratu", "Si semut" Penggunaan kata tersbut merupakan contoh kata sandang. Kata sandang bisa berupa "Sang", "Yang", "Si", "Hyang" dan lainnya. Artikel kali ini akan membahas mengenai fungsi, macam-macam, contoh kata sandang, dan penulisan kata sandang yang tepat.

    Kata Sandang

    kata sandang adalah, Macam-macam kata sandang Fungsi, ciri-ciri kata sandang, Penggunaan kata sandang yang tepat dan contohnya

    Pengertian Kata Sandang

    Kata sandang merupakan kata yang tidak memiliki makna tetapi berfungsi sebagai pengiring yang selaras dengan kata benda yang mengikutinya. Kata ini banyak ditemukan dalam komunikasi sehari-hari. Dalam KBBI sendiri, kata ini hanya dijelaskan sebagai "artikel". Kata ini berfungsi untuk mengiringi kata benda dasar, nomina dari verba, pronomina, atau, verba pasif. Artikula (nama lain dari kata sandang) ini merupakan jenis kata yang tidak memiliki makna namun mampu berfungsi sebagai kata pendamping.

    Fungsi Kata Sandang

    • Digunakan untuk membedakan antara kata atau frasa
    • Membuat kata benda
    • Bisa juga digunakan untuk membentuk kata ganti orang
    • Bisa menggantikan kata sifat menjadi kata benda

    Ciri-ciri Kata Sandang

    Ciri-ciri dari artikula adalah tidak memiliki arti tetapi dapat berfungsi mendampingi kata benda lain dan bisa digunakan untuk membedakan kata.

    Penggunaan dan Contoh Kata Sandang

    Beberapa jenis kata sandang masih digunakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Beberapa jenis kata sandang dibedakan berdasarkan funngsinya yaitu artikula tunggal, jamak, netral. Berikut ini penjelasan penulisannya dan contohnya.

    Kata Sandang Netral Sebagai Penunjuk Kata Ganti Orang

    Artikula ini bermakna netral dan seimbang yang berfungsi menyeimbangkan sesuatu dengan menyebut/menggantikannya. 
    • Si
    Anda akan sering menemukan kata sandang ini dalam dongeng, fabel, atau cerita lain yang biasa dipakai untuk mengiringi nama orang, binatang juga membentuk kata benda dari kata sifat. Contoh:
    1. Si Semut itu adalah semut yang paling bekerja keras.
    2. Tidak akan ada yang peduli dengan Si Kecil yang malang itu.
    3. Si Kacamata itu lagi-lagi juara satu.
    4. Bisa dipastikan Si Kurus itu akan kalah.
    5. Si Rena adalah orang yang melakukan ini semua.
    • Yang
    Artikula yang dipakai untuk penunjuk tunggal yang menggantikan seseorang yang tunggal, tanpa jabatan, dan pangkat tinggi juga membentuk kata benda sebagai kata ganti orang.
    1. Yang menggendongku tadi malam adalah pacarku.
    2. Kemarin ada yang memukul keras kepalaku.
    3. Mungkin yang mencuri uangmu sedang butuh uang.
    4. Akhirnya aku dapat bertemu dengan orang yang menolongku.
    5. Kemarin wanita itu yang terjatuh di depan rumahku.

    Kata Sandang yang Menyatakan Jumlah Tunggal

    Artikula yang dipakai untuk memberi maksud sesuatu/seseorang secara tunggal pada kata sesudahnya. Sang, Sri, Hang, Dang, Hyang merupakan jenis dari kata sandang ini. Penggunaan kata Hang dan Dang sudah hampir tidk ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Biasanya kedua kata ini digunakan pada masa kerajaan.

    • Sang
    Dipakai untuk mengiringi panggilan manusia, makhluk hidup lain atau suatu benda lain yang berfungsi menaikan martabat. Namun, terkadang kata ini digunakan untuk menyindir seseorang. Contoh:

    1. Sang Satu sudah memberi ijin untuknya.
    2. Sang Saka Merah Putih selalu dihormati di mana-mana.
    3. Sang Raja tetap memberi hukuman pada anaknya.
    4. Sang Ibu selalu saja menutupi kebohongan anaknya.
    5. Sang Presiden sudah mengeluarkan ultimatum baru.
    • Sri
    Sri berfungsi menyandang nama manusia yang memiliki gelar tinggi. Bisa juga digunakan untuk menyandang nama keturunan raja/pewaris tahta. Contoh:
    1. Sri Baginda Raja memerintahkan anaknya ikut kontes memanah.
    2. Sri Sultan Hamengku Buwono akan kemari sebentar lagi.
    3. Sri Baginda akan mengeluarkan keputusannya besok.
    • Hang
    Hang hampir tidak ditemukan penyebutannya sekarang ini. Biasa dipakai dalam karya sastra lama yang berfungsi untuk memanggil seseorang yang dihormati. Contoh
    1. Hang Jebat hebat sekali membela kaum Melayu.
    2. Kata beberapa prajurit, Hang Bae bisa terbang.
    3. Hang Tuah berencana menemui Hang bae.
    • Dang
    Artikula ini juga hampir tidak digunakan pada masa sekarang. Kata ini hampir sama seperti "Hang" tetapi untuk wanita yang memiliki kehormatan. Contoh:
    1. Semua pemuda tidak berkedib melihat kecantikan Dang Nur.
    2. Keteguhan hati Dang Siti membuat ia terkenal.
    3. Hang jebat mengajak menikah Dang Shinta.
    • Hyang
    Artikula yang digunakan untuk menyebut panggilang Dewa dan Dewi. Kata "Hyang" ditemukan oleh umat beragama hindu yang merupakan serapan dari bahasa kuno. Contoh:
    1. Umat Hindu secara bersama-sama memohon keselamatan pada Hyang Widhi.
    2. Hyang Widhi dipercaya umat hindu untuk menjaga mereka.

    Kata Sandang untuk Jamak Menyatakan Jumlah Kelompok

    Macam kata sandang ini adalah para, kaum, umat. Ketiga macam ini masih ditemukan di Indonesia. Berikut ini penjelasan dan contohnya. Contoh:
    • Para
    Kata yang digunakan untuk menyatakan sekelompok orang yang mempunyai kesamaan tertentu. Contoh:
    1. Para mahasiswa berdemo menuntut keadilan.
    2. Para penonton bersorak-sorak ketika melihat tim favoritnya menang.
    3. Para dokter sedang serius menangani operasi besar itu.
    • Kaum
    Artikula yang digunakan untuk menunjukkan suatu kumpulan orang yang memiiki kesamaan dalam pandangan. Contoh:
    1. Kaum sosialita mulai beraksi.
    2. Kaum wanita dianggap bodoh pada jaman dahulu.
    3. Kaum soddom telah menerima azab Allah SWT.
    • Umat
    Artikula yang digunakan untuk menyatakan sekelompok orang yang memiliki keyakinan, kepercayaan yang sama. Umumnya digunakan untuk menyatakan sekelompok manusia yang berasal dari satu agama. Contoh:
    1. Umat muslim sedang merayakan hari raya Idul Fitri.
    2. Umat Hindu sedang merayakan hari Nyepi.
    3. Umat Budha sedang bersembahyang di candi Borobudor

    LihatTutupKomentar
    Cancel